((ما خلا رجل بامرأة إلا كان الشيطان ثالتهما))
“Tidaklah
seorang laki-laki berdua-duaan dengan seorang wanita (yang bukan mahramnya)
kecuali yang ketiganya adalah syaithan.” (HR. Tirmidzi)
Telah diwasiatkan dari
hadits di atas oleh Nabi kita ‘alaihissholatu wassalaam, akan bahayanya
berkholwat dengan yang bukan mahramnya, berdua-duaan dengan yang bukan halal
baginya. Sebab akan mendatangkan banyak sekali kejelekan, bahkan akan menjurus
ke dalam zina. Na’udzubillah.
Istilah pacaran yang
masyhur di telinga kita sudah dianggap menjadi hal sepele di zaman ini, anak SMP,
anak SMA, bahkan yang masih SD-pun banyak yang dengan tanpa malu memperlihatkan
hubungannya.
Ditambah dengan sarana yang
semakin memudahkan mereka untuk saling berhubungan satu sama lain, pacaran kini
tidak hanya berduaan secara fisik, tapi juga bisa dilakukan dengan fisik yang
saling berjauhan melalui gadget, yang pada hakikatnya sama.
Tidak ada bedanya antara
bertemu fisik berduaan atau sebatas lewat medsos saja, sebab hati dan fikiran
akan tetap membayangkan dan berimajinasi. Maka hal ini sudah jauh hari
diwanti-wanti oleh Nabi kita, bahwa meski hanya dengan berimajinasi dan
membayangkannya saja, tetap masuk ke dalam perbuatan zina hati. Sebagaimana sabda
belaiu, Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ
اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنَ الزِّنَا، أَدْرَكَ ذَلِكَ لاَ
مَحَالَةَ، فَزِنَا العَيْنِ النَّظَرُ، وَزِنَا اللِّسَانِ المَنْطِقُ، والقلب
تَمَنَّى وَتَشْتَهِي، وَالفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ كُلَّهُ وَيُكَذِّبُهُ
“Sesungguhnya
Allah menetapkan jatah zina untuk setiap manusia. Dia akan mendapatkannya dan
tidak bisa dihindari: Zina mata dengan melihat, zina lisan dengan ucapan, zina
hati dengan membayangkan dan gejolak syahwat, sedangkan kemaluan membenarkan
semua itu atau mendustakannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Membayangkan dan berimajinasi melakukan interaksi dan berdekatan
dengan lawan jenisnya, termasuk kedalam penjelasan hadits ini.
Maka berhati-hatilah! Meski hanya sekedar chating di media sosial,
tapi hati dan akalmu tetap membayangkan dengan siapa dirimu berkomunikasi,
tetap saja hal ini tak ada bedanya dengan bertemu fisik secara langsung.
الْعَيْنُ
تَزْنِي، وَالْقَلْبُ يَزْنِي، فَزِنَا الْعَيْنِ النَّظَرُ، وَزِنَا الْقَلْبِ
التَّمَنِّي، وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ مَا هُنَالِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ
“Mata itu berzina, hati juga berzina.
Zina mata dengan melihat (yang diharamkan), zina hati dengan membayangkan
(pemicu syahwat yang terlarang). Sementara kemaluan membenarkan atau
mendustakan semua itu.” (HR. Ahmad)
Hati manusia itu memang rapuh, sedikit saja fitnah itu
menjangkiti, jika ia tidak mampu melawan dan berlindung kepada Rabbnya, maka
selanjutnya ia akan terus terbuai dan binasa karena sambarannya.
Maka jauhilah! Dan ingatkanlah orang-orang di sekitar kita! Akan
bahayanya hal ini.
---------------------------------------------------------------------------------
BACA JUGA:
HIJRAH MEDSOS
CADARAN TAPI HOBI SELFI
----------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------
BACA JUGA:
HIJRAH MEDSOS
CADARAN TAPI HOBI SELFI
----------------------------------------------------------------------
Sabar dan kuatkanlah hati dengan terus mendalami ilmu agama ini,
serta bertemanlah dengan orang-orang yang mampu menjaga dan mengantarkan kita
kepada jalan yang lurus.
Masalah hati kembalikanlah kepada Pemiliknya. Mintalah kepada-Nya
agar hati kita senantiasa ditetapkan dalam agamanya dan dijauhkan dari segala
macam fitnah dunia.
Bagi pemuda-pemudi yang hatinya bergejolak kala melihat dan
mengenal lawan jenisnya, maka perhatikanlah, dan hati-hatilah, jangan sampai
salah langkah.
Jangan sampai perasaan yang bergejolak itu disalurkan kepada
hal-hal negatif yang justru mengarahkanmu pada kebinasaan selanjutnya.
Pertama, ketahuilah bahwa Allah telah tetapkan bagi setiap kita pasangan.
Dan pada waktunya nanti kita pasti akan disatukan dengan pasangan kita.
Yakinlah bahwa, di sudut dunia sana ada dia yang telah Allah takdirkan bagi
kita, jika kita menjaga diri untuk masa depan kita, maka percayalah dia pasti
juga sedang berusaha menjaga dirinya hanya untuk kita.
Maka serahkan dan kembalikan semua kepada Yang telah
mentakdirkannya untuk kita.
Kedua, bayangkanlah dan yakinkanlah hatimu bahwa yang kau rindui dan kau
harapkan sekarang ini yaitu si dia, memiliki banyak kekurangan. Dia manusia
biasa yang pasti punya kejelekkan dan kekurangan dalam banyak hal, sebagaimana
juga dirimu. Engkau tidak akan terus-terusan tergoda dan terbuai dengan
bayangannya, serta yakinlah bahwa jika saat ini dirimu terus memperbaiki diri
dan mendekat kepada-Nya, maka Allah akan jodohkanmu dengan yang lebih baik dari
sidia.
Ketiga, tinggalkanlah segala hal yang mampu mengingatkanmu kepadanya.
Jangan pernah lagi chating dengan dia, kecuali jika ada keperluan
mendesak/darurat. Kalupun harus chating, gunakanlah bahsa sewajarnya dan jangan
berlarut-larut serta terlalu banyak basa-basi dalam chating, sampaikan tujuan
dan maksud kemudian sudahi chating.
Lebih baik lagi, hapuslah semua hal yang mampu membuatmu terhubung
lagi dengannya. Tutup semua pintu dan kunci rapat-rapat. Buanglah semua hal
yang telah lalu dengannya.
Keempat, sibukkan diri dengan hal yang bermanfaat dan tinggalkanlah semua
hal yang membuatmu kembali ingat dengannya. Misalnya film-film roman picisan
dan nyanyian-nyanyian yang hanya membuatmu semakin larut dalam sesal dan dosa.
Sibukkan dengan banyak melakukan hal positif dan jangan pernah
membiarkan waktu luangmu diisi dengan hal yang tak ada manfaatnya sedikitpun.
Kelima, tundukkan pandangan dari segala macam hal yang negatif, baik yang
terlihat secara langsung ataupun lewat media sosial. Tinggalkanlah semua hal
itu karena akan mengantarkan kita pada manisnya iman di hati.
Hati takkan lagi dipenuhi dengan cinta semu dan rindu palsu. Hati
hanya akan dipenuhi oleh keimanan dan rasa tunduk pada Sang Pemilik Hati.
Mujahid
mengatakan,
غَضُّ الْبَصَرِ عَنْ مَحَارِمِ
اللَّهِ يُورِثُ حُبَّ اللَّهِ
“Menundukkan pandangan dari berbagai
hal yang diharamkan oleh Allah, akan menimbulkan rasa cinta pada Allah.”
Keenam, menikah. Jika
memang sudah mampu dan layak keduanya untuk menikah, maka tunggu apalagi.
Jangan pernah jadikan mapan sebagai alasan untuk menunda pernikahan, apalagi
pendidikan dan usia, jika memang sudah siap dan keduanya saling mendukung, maka
halalkanlah, sebab dengannya justru Allah akan bukakan pintu-pintu kebaikan
yang banyak yang tidak akan pernah dicapai kecuali karena pernikahan.
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ
اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ
وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ
لَهُ وِجَاءٌ
“Wahai
para pemuda, barangsiapa
yang memiliki baa-ah, maka menikahlah. Karena itu lebih akan
menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu,
maka berpuasalah karena puasa itu bagai obat pengekang baginya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Makna baa-ah disini adalah mampu untuk memberikan nafkah secara
rohani (jima’) dan jasmani (nafkah kehidupan). Bila kedua hal ini memang sudah
ada dalam diri seorang, maka apa yang membuatnya harus terus menunggu?
Usahakanlah yang terbaik untuk hubunganmu, dan usaha yang terbaik
dari sebuah hubungan adalah menyatukan yang jauh, dan menghalalkan yang haram,
serta menambah barakah dengan keridaan dari Allah Ta’ala.
Terakhir, jika belum mampu, maka bersabar dan ikhlaskanlah
segalanya untuk Allah. Serta jangan tinggalkan puasa agar nafsu dan syahwat
bisa terkontrol dan tertahan.
NASEHAT KHUSUS AKHIR ZAMAN
Menikah di akhir zaman yang penuh fitnah ini adalah jalan terbaik
untuk pemuda. Apalagi di jalan-jalan dan di dunia maya semua fitnah tersebar
bahkan tak terbendung.
Siapa yang mampu untuk bertahan dari fitnah tersebut sedangkan
hari-harinya selalu berhadapan langsung dengan hal itu?
Maka tak heran jika seorang ustadz Kibar di indonesia pernah
berkata, bahwa pemuda yang mampu menjaga pandangannya di zaman ini adalah wali
diantara wali-wali Allah.
Benar, bayangkan saja, semua fitnah seakan ada di hadapan mata
kita, tangan kita setiap waktu menggenggambarkan fitnah, zaman ini adalah zaman
dimana semua orang dihadapkan dengan bermacam godaan duniawi tanpa terkecuali.
Maka, akan sangat baik jika seorang pemuda dengan niat ikhlas demi
menjaga diri dan masa depannya untuk berani menikah dan menjadi seorang yang
bertanggungjawab atas siapa yang dicintainya.
Libatkanlah Allah dalam setiap keputusan yang akan kau ambil, dan
jangan pernah putusasa dari-Nya, serta jangan pernah takut akan kehidupan ini
jika di hatimu benar-benar ada niat yang tulus ikhlas demi menjaga kesucian
diri dan agama.
Allah akan bukakan pintu-pintu barakah dari manapun untukmu, dan
Ia akan mudahkan setiap perkaramu, serta Ia akan selalu berada di sisimu disaat
dan kondisi apapun akan menimpamu.
Hamasah!
#dinukil dari buku "Masail Jaman Now" Abu Usamah A. Rabbany
Tidak ada komentar:
Posting Komentar