EPILOG RAMADAN: KISAH 2: "MOTOR ANTIK" - Aljazary Qur'an I Berkhidmah Untuk Qur'an

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Rabu, 19 Juni 2019

EPILOG RAMADAN: KISAH 2: "MOTOR ANTIK"



EPILOG RAMADAN
KISAH 2

"MOTOR ANTIK"


Kendaraan mewah dan nyaman, siapa yang tidak mendambakannya. Saya yakin semua orang berharap memiliki kendaraan yang bagus, nyaman, dan siap sedia untuk membawanya jalan-jalan kemanapun.

Selain sebagai sebuah kebutuhan, kendaraan juga menjadi simbol status bagi sebagian orang. Semakin mewah yang ia tumpangi, semakin tinggi juga status sosialnya di mata masyarakat.

Dan, bagi saya sebaik-baik kendaraan adalah yang banyak mobilisasinya untuk kebaikan. Banyak mengantarkan empunya-nya menuju kebaikan seperti; masjid, tempat kajian, tempat suadara untuk silaturahim, dsb.

Dan sebagaimana juga lembaga lain, yayasan kita juga punya beberapa motor inventaris, yang ternyata saat saya cek, sebagian besar motor tersebut adalah hibah dari para jamaah.

Berapa banyak sudah pahala kebaikan yang mengalir ke mereka, dimana setiap waktu motor itu bolak-balik untuk kegiatan dakwah sana sini. Sampai-sampai kadang harus bolak-balik bengkel karena seringnya dipake banyak tangan.

Dan, ramadan kali ini, kuda mesin yayasan bertambah satu, hadiah dari seorang jamaah yang sungguh sangat bermanfaat bagi kami, hadiah yang tak hanya bermanfaat, tapi juga menjadi kesayangan di tengah-tengah kami.

Motor ini unik, suzuki bravo tahun 1994. Motor legend banget nih berarti.

Semakin tua usia, bukannya makin lemah, justru masih terlihat mewah dan antik. Semua bagian terawat dengan baik, mesin masih ok, bahkan ok banget diajak manuver kanan kiri, soal kelistrikan semua bagian masih lancar, kecuali klakson, saat saya bawa dan dicoba, ternyata ga bunyi, tapi staternya masih jalan dengan baik.

Motor unik yang hari ini punya cerita menarik dengan saya.

"Ni motor pada kemana ikhwan?" Tanya saya yang baru sampai yayasan sehabis ashar.

"Lah ga tau ustadz" Seorang santri menjawab.

"Tadi yg ini dibawa si ini, trus yg itu dibawa si anu, klo yang ini ga tau kemana kuncinya tad," Kali ini si inu yang jawab.

"Ini anak-anak, udah sore gini malah pada keluar ga jelas, gimana ini mau ke bukber kecamatan," Saya agak kurang nyaman dengan sikap anak-anak yang kadang main slonong aja pakai motor, padahal sudah berkali-kali diingatin klo mau pake motor harus izin dulu.

"Nah itu dateng tad."

Setelah beberapa lama, akhirnya datang  juga tiga motor.

Karena sudah jam lima sore lebih, akhirnya kita bagi tugas. Dua orang ikut ke masjid yang lain, saya dan dua orang  ikut ke Masjid Baitullah yang persis ada di samping jalan raya.

"Ustadz pake motor ini aja, saya berdua pake smash merah." Ujar seorang santri.

"Ya udah gpp." Kata saya.

"Lah tapi kempes ini tadz,"

"Kempes?" Bannya?" Tanya saya

"Iya, saya ke bengkel dulu isi angin." Ternyata smash merah kempes, akhirnya dibawa dulu ke bengkel  samping masjid.

Urusan ban udah selesai, mereka langsung berangkat mendului saya ke Masjid Baitullah.

Saya santai di belakang bawa montor antik, rasanya nostalgia sekali bawa motor jadul, serasa balik ke jaman orde lama..hehe

Apa cuma perasaan saya atau emang orang-orang pada nglirik ke ini motor kalo saya lewat. Tapi maklum, motor dua tak yang masih kinclong lewat di tengah jalan,  bagi yang suka otomotif pasti bakal liatin penuh tanda tanya.

Jujur saja, bawa motor ini enak, tapi kalo lagi nanjak harus ekstra sabar. Apalagi yang biasa naik motor kopling, rasa-rasanya mau turun, terus mending lari saja kalo lagi nanjak pakai ini motor.

Tanjakan pertama dan kedua lancar, bahkan bisa selap selip beberapa motor 4 tak.

Eh....tiba-tiba..,

Ditanjakan ketiga.....
Mulai.....
Duk....duk..duk...duk.....duk...........jeglekkk.

Duh...kunaon iyeuh motor...

Di tengah nanjak, masih panjang tanjakannya, tiba2 mati.

Saya stater.....ckiiikkk.....ckiikkk...ckiikk.....
Ga mau nyala.

Kayanya abis bensin apa ya? Pikir saya.
Karena feeling aja, saya puter balik, diglundung nyari tempat lapang. Minggir sebelah kanan. Saya buka tangki motor,

Beneran.....
Bensin kering........
Ya Salaam......

Udah mau setengah enam malah bensin abis, Qadarullah.

Udah, saya putusin balik nga-glundung motor tanpa dinyalain. Kayanya ada tukang bensin di bawah.


------------------------------------------------------------------------------------------------------
BACA JUGA:


--------------------------------------------------------------------------------------------------------

Alhamdulilah ada tukang bensin.
Tunggu dulu.
Saya raba saku satu2......kanan-kiri-depan-blakang.

Dan........Komplit sudah.
Cuma ada dua rebu perak di kantong.
kumaha iyeuh...???

Udah, bismillah.

“Pak isi bensin”...... ujar saya.

“Berapa nak?” Tanyanya.

Saya diem sejenak. Bisa ga ya dua ribu, dalam hati.

“Berapa?” Tanya sibapak yang sudah siap megang gagang isi bensin.

“Dua rebu pak, bisa ga?” sambil senyum-senyum hambar saya tahan malu.

“Haaa???” Sibapak aga kaget

“Boleh dua rebu pak????” Saya tahan bener muka malu saya.

“Ga bisa atuh dua rebu mah.” Jawabnya. Dalam hati saya juga berucap, “ini mana mungkin ngisi dua rebu, buat modalnya aja kayanya ga bisa.”

“Duh gmn ya, saya ga bawa uang pak. Boleh utang?” tanya saya udah ga mikir apa-apa lagi, soalnya sudah telat banget ini. Waktu mepet.

“Ya udah gpp sini.” Jawabnya.
“alhamdulillah, beneran gapaa ya pak? Jawab saya.
“iya, santai aja.....btw .....ini Motor nya bagus de, tahun tuju puluhan ya?” tanya si bapak sambil isiin bensin ke tangki motor.

“Tahun sembilan empat pak.”

“Wuihh....bagus ya terawat banget”...kata dia sambil liat sana sini itu motor.

“Iya pak” kata saya, sambil ngomong di hati, “ini bukan punya saya pak sebenernya.”

“Antik ya, terawat” katanya

“Tapi boros pak” Jawab saya

“Iya boros, tapi mesin kuat. Awet lagi” si bapak menimpali.

Ini motor berkah ya, mau isi bensin ga ada duit bisa utang...alhamdulilah ya Rabb. Dalam hati saya berucap.

“Besok gapapa bayarnya pak?”

“Iya gapapa besok aja.” Jawab si bapak.

“oke, hatur nuhun bapak,”

Saya stater, belok kanan langsung tancap gas.

Yang antik juga unik, ternyata bukan cuma kita yang sayang sama dia. Orang lain juga banyak yang kesengsem sama si bravo ini.

Saya agak telat sampe ke Masjid Baitullah, alhamdulillah baru pembukaan acara. Dan lanjut sampai akhir acara buka bersama.

Bifadlillah wal hamdulillah ‘ala kulli haal.

#RAMADANKARIM
#MOTORANTIKBERKAH


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Halaman