Fenomena berpacaran di kalangan remaja kita memang sudah tak
asing lagi di akhir zaman ini. Bukan hanya mereka yang hidup di kota, di
perkampungan terpencilpun fenomena ini sudah menjadi hal yang lumrah. Ini salah
satu dari dampak negatifnya perkembangan teknologi yang sudah semakin merata
sampai pelosok negeri. Remaja kita semakin hari semakin disibukkan dengan
hal-hal picisan semacam galau dan yang lainnya. Update status layaknya sepasang
kekasih yang sudah halal, padahal masih anak-anak di bawah umur yang seharusnya
lebih fokus menata masa depan dengan fokus dalam pendidikannya.
Di tahun 2010 pernah terjadi kasus dua orang anak smp saling
tukar foto telanjang lewat hp, waktu itu adalah tahun dimana aplikasi facebook
sedang naik daun. Bahkan yang terbaru belum sebulan ini hal itu kembali
terjadi, seorang siswa dan siswi saling bertukar foto telanjang lewat pesan
facebook. Dan Sangat disayangkan sekali hal ini terjadi pada seorang siswa
yang di kelasnya memiliki prestasi bagus
dan juga di sekolah yang latar belakangnya adalah islam. Ini baru beberapa
kasus yang tanpa sengaja diketahui oleh teman mereka, sedangkan kasus-kasus
lain yang semacam ini dan tidak terbongkar sangat banyak sekali.
Kenapa bisa terjadi hal semacam ini? Kita memang tidak bisa
mutlak menyalahkan mereka, apalagi mereka masih seorang anak smp yang
seharusnya masih dalam pengawasan orang tua mereka. Maka yang pertama harus
dilakukan adalah kembali menghidupkan syiar-syiar amar-ma’ruf nahi munkar di
sekitar kita, kita galakan lagi kegiatan-kegiatan yang mampu membentengi remaja
kita dari kemungkaran-kemungkaran semacam ini, dewan guru dan kepala sekolah
sudah harus mencanangkan program penjagaan moral dan akhlak siswanya melalui
bermacam kegiatan dakwah yang dapat memberikan pencerahan kepada mereka,
minimal setiap hari ada jam tambahan yang di dalamnya dibahas tentang adab-adab
seorang muslim, dan jangan lupa juga peran wali kelas serta guru BK di setiap
sekolah untuk selalu meninjau dan mengawasi setiap prilaku murid-muridnya, jika
ada sedikit saja kabar yang kurang baik mulai menyebar di tengah murid, maka
harus secepatnya dilakukan penindakan sebelum terjadi hal-hal yang lebih
membahayakan lagi.
Dan tentunya, setiap sekolah juga harus memikirkan hukuman
apa yang pas dan cocok untuk mereka yang ketahuan melakukan hal semacam ini
agar memberikan efek jera terhadap mereka dan tidak mengulanginya lagi. Sebagai
pencegahan bisa juga dilakukan razia HP setiap sebulan sekali atau saat dibutuhkan, karena dari sinilah
mereka akan merasa takut jika sampai ketahuan dan mencegah mereka untuk
melakukan hal-hal yang merugikan mereka dan semacamnya.
Jika di sekitar sekolah ada lembaga dakwah, maka jangan sungkan-sungkan untuk
meminta bantuan mereka dalam rangka membuat dan menyusun program-program dakwah
serta merealisasikannya di sekolah, sebab mereka akan sangat senang sekali jika
ada sekolah-sekolah yang justru meminta mereka untuk datang dan memberikan
bimbingan kepada siswa/siswinya di sekolah.
Akhirnya bahwa ini semua adalah tanggung jawab kita bersama
sebagai orang tua yang mendidik anak-anak kita di sekolah-sekolah, akan sangat
berbahaya jika hal semacam ini dibiarkan begitu saja tanpa ada tindak lanjut
dan pecegahannya. Maka saling bahu-membahu dalam rangka menjaga ummat ini
adalah tugas kita semua sebagai kaum muslimin, karena kita tidak pernah
mengharapkan hal semacam ini terulang kembali di tengah-tengah kehidupan kita.
Semoga Allah Ta’ala selalu membimbing kita dengan hidayah dan
taufik-Nya. Aamiin.
@babameiza
Tidak ada komentar:
Posting Komentar