KENDARAAN ANGIN NABI SULAIMAN - Aljazary Qur'an I Berkhidmah Untuk Qur'an

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Jumat, 26 Oktober 2018

KENDARAAN ANGIN NABI SULAIMAN




Nafidatulilmi_Sejarah telah mencatatkan dengan tinta emasnya tentang kerajaan Nabi Sulaiman alaihissalaam yang begitu besar dan agung, terbentang dari timur hingga barat. Dibawah pimpinan nabi sulaiman kerajaan yang ia warisi dari ayahandanya nabi daud alaihissalam berkembang pesat menjadi sebuah kerajaan yang tak tertandingi sampai kapanpun dalam sejarah hidup manusia.

Ini semua tak lepas dari doa beliau alaihisslaam yang diijabah oleh Allah Ta’ala, sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya:

قَالَ رَبِّ ٱغْفِرْ لِى وَهَبْ لِى مُلْكًا لَّا يَنۢبَغِى لِأَحَدٍ مِّنۢ بَعْدِىٓ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ

Ia berkata: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi". (QS. Shad: 35)

Allah Ta’ala menganugerahkan baginya sebuah kerajaan yang tak akan pernah seorangpun di bumi ini menyainginya atau bahkan menyamainya. Ini adalah salahsatu bentuk mukjizat yang diberikan kepada nabi sulaiman alaihissalam.

Dan Sebuah kerajaan yang begitu besar tentu ditopang oleh pasukan bersenjata yang juga kuat dan tangguh. Dan Salahsatu pasukan perang terkuat yang dimilki oleh Nabi Sulaiman adalah pasukan berkuda. Beliau alaihissalaam memiliki kuda-kuda perang yang tangguh dan sangat mumpuni untuk berperang, hingga pada suatu sore sebagaimana seorang panglima tertinggi beliau mengecek dan mempersiapkan pasukan berkudanya. Ia sangat takjub dengan apa yang dimilikinya dari kuda-kuda yang ia punya untuk berperang. Kuda-kuda yang sangat tangguh dan kuat. Sampai beliau lupa bahwa matahari sudah mulai hilang di ufuk barat dan beliau belum melaksanakan shalat ashar.

Ia marah pada diri sendiri sebab dilalaikan oleh pasukan berkudanya, sampai lupa dengan dzikrullah, padahal yang ia lakukan adalah menyiapkan kuda-kuda untuk berjihad di jalan Allah juga, tapi beliau tetap merasa bersalah sebab telah lupa dari shalat karena kuda-kudanya.
Sebagaimana di sebutkan dalam sebuah ayat, Allah Ta’ala berfirman:

وَوَهَبْنَا لِدَاوُدَ سُلَيْمَانَ نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ . إِذْ عُرِضَ عَلَيْهِ بِالْعَشِيِّ الصَّافِنَاتُ الْجِيَادُ . فَقَالَ إِنِّي أَحْبَبْتُ حُبَّ الْخَيْرِ عَنْ ذِكْرِ رَبِّي حَتَّى تَوَارَتْ بِالْحِجَابِ . رُدُّوهَا عَلَيَّ فَطَفِقَ مَسْحًا بِالسُّوقِ وَالأعْنَاقِ

“Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya). (Ingatlah) ketika dipertunjukkan kepadanya kuda-kuda yang tenang di waktu berhenti dan cepat berlari pada waktu sore, maka ia berkata, "Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik (kuda, hingga melalaikan diriku) dari mengingat Tuhanku sampai kuda itu tertutup dari pandangan.” (Ia berkata), "Bawalah kuda-kuda itu kembali kepadaku!" Lalu ia menebas kaki dan lehernya.” (QS. Shaad: 30-33)


Begitulah seorang hamba Allah sebutkan sebagai sebaik0baik hamba dalam firman-Nya diatas. Ini menujukkan bahwa Nabi Sulaiman adalah hamba yang baik, Allah Ta’ala sampai memujinya dalam ayat-Nya menujukkan bahwa beliau memiliki keutamaan yang begitu besar, itu ditunjukkan dengan sikap beliau yang langsung memerintahkan untuk menyembelih kuda-kudanya karena telah buatnya lupa daridzikrullah.

Kuda-kuda perang Nabi Sulaiman benar-benar di sembelih karena rasa takut beliau kepada Rabb-Nya. Karena ia merasa telah dilalaikan dengan perkara dunia, padahal yang ia siapkan adalah kuda perang untuk jihad di jal-Nya. Namun begitulah sosok nabi yang mulia ini, rasa takutnya kepada Rabb-Nya ia tunjukkan dengan sikap yang begitu ksatria, ia relakan kuda-kuda terbaiknya demi ampunan dari Rabbnya.


Oleh karena itulah setelah Nabi Sulaiman alaihissalam membebaskan dirinya dari kuda-kuda itu, maka Allah Swt. menggantinya dengan kendaraan yang jauh lebih baik daripada kuda-kuda itu. Yaitu angin yang dapat membawanya pergi ke mana pun yang dia perintahkan, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan satu bulan; dan perjalanannya di waktu petang hari sama dengan perjalanan satu bulan. Hal ini jelas jauh lebih baik dari kuda.

Nabi sulaiman telah mengajarkan kepada kita bahwa keridhaan Allah ada diatas segalanya, ia relakan semua kuda terbaiknya demi ketaatan kepada Rabbnya. Juga hikmah yang sangat penting dari kisah ini yaitu barangsiapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah gantikan ia dengan yang lebih baik dari apa yang ditinggalkannya, sebagaimana sabda nabi shalallahu’alaihi wasallam:

إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئاً لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ بَدَّلَكَ اللَّهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْهُ
Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik.” (HR. Ahmad)
Nantikan bagaimana Nabi Sulaiman dengan bala tentara lainnya selain kuda-kuda terbaik nan tangguh serta angin yang membawanya kemanapun ia mau, di artikel selanjutnya tentang kerajaan nabi sulaiman. Wallahu’alam.
@Abu Usaamah







2 komentar:

  1. Masya Allah dahsyat sekali suguhan Ilmunya. Semoga Allah Swt membalas segala usaha yang di lakukan dengan balasan syurga. Aamiin.

    BalasHapus
  2. Baarakallahu fiikum.
    Terima kasih sudah mampir di blog kami.

    BalasHapus

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Halaman