Nafidatulilmi_Sejarah telah mencatatkan dengan tinta emasnya tentang
kerajaan Nabi Sulaiman alaihissalaam yang begitu besar dan agung, terbentang
dari timur hingga barat. Dibawah pimpinan nabi sulaiman kerajaan yang ia warisi
dari ayahandanya nabi daud alaihissalam berkembang pesat menjadi sebuah
kerajaan yang tak tertandingi sampai kapanpun dalam sejarah hidup manusia.
Ini semua tak lepas dari doa beliau alaihisslaam yang diijabah oleh Allah
Ta’ala, sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya:
قَالَ رَبِّ ٱغْفِرْ لِى وَهَبْ لِى مُلْكًا لَّا يَنۢبَغِى لِأَحَدٍ مِّنۢ بَعْدِىٓ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ
Ia
berkata: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan
yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang
Maha Pemberi". (QS. Shad: 35)
Allah
Ta’ala menganugerahkan baginya sebuah kerajaan yang tak akan pernah seorangpun
di bumi ini menyainginya atau bahkan menyamainya. Ini adalah salahsatu bentuk
mukjizat yang diberikan kepada nabi sulaiman alaihissalam.
Dan
Sebuah kerajaan yang begitu besar tentu ditopang oleh pasukan bersenjata yang
juga kuat dan tangguh. Dan Salahsatu pasukan perang terkuat yang dimilki oleh
Nabi Sulaiman adalah pasukan berkuda. Beliau alaihissalaam memiliki kuda-kuda
perang yang tangguh dan sangat mumpuni untuk berperang, hingga pada suatu sore
sebagaimana seorang panglima tertinggi beliau mengecek dan mempersiapkan
pasukan berkudanya. Ia sangat takjub dengan apa yang dimilikinya dari kuda-kuda
yang ia punya untuk berperang. Kuda-kuda yang sangat tangguh dan kuat. Sampai beliau
lupa bahwa matahari sudah mulai hilang di ufuk barat dan beliau belum
melaksanakan shalat ashar.
Ia
marah pada diri sendiri sebab dilalaikan oleh pasukan berkudanya, sampai lupa
dengan dzikrullah, padahal yang ia lakukan adalah menyiapkan kuda-kuda untuk
berjihad di jalan Allah juga, tapi beliau tetap merasa bersalah sebab telah
lupa dari shalat karena kuda-kudanya.
Sebagaimana
di sebutkan dalam sebuah ayat, Allah Ta’ala berfirman:
وَوَهَبْنَا لِدَاوُدَ سُلَيْمَانَ نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ . إِذْ عُرِضَ عَلَيْهِ بِالْعَشِيِّ الصَّافِنَاتُ الْجِيَادُ . فَقَالَ إِنِّي أَحْبَبْتُ حُبَّ الْخَيْرِ عَنْ ذِكْرِ رَبِّي حَتَّى تَوَارَتْ بِالْحِجَابِ . رُدُّوهَا عَلَيَّ فَطَفِقَ مَسْحًا بِالسُّوقِ وَالأعْنَاقِ
“Dan Kami
karuniakan kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya
dia amat taat (kepada Tuhannya). (Ingatlah) ketika
dipertunjukkan kepadanya kuda-kuda yang tenang di waktu berhenti dan cepat
berlari pada waktu sore, maka ia berkata, "Sesungguhnya aku menyukai
kesenangan terhadap barang yang baik (kuda, hingga melalaikan
diriku) dari mengingat Tuhanku sampai kuda itu tertutup dari
pandangan.” (Ia berkata), "Bawalah kuda-kuda itu kembali
kepadaku!" Lalu ia menebas kaki dan lehernya.” (QS. Shaad: 30-33)
Begitulah seorang hamba Allah sebutkan sebagai
sebaik0baik hamba dalam firman-Nya diatas. Ini menujukkan bahwa Nabi Sulaiman
adalah hamba yang baik, Allah Ta’ala sampai memujinya dalam ayat-Nya menujukkan
bahwa beliau memiliki keutamaan yang begitu besar, itu ditunjukkan dengan sikap
beliau yang langsung memerintahkan untuk menyembelih kuda-kudanya karena telah
buatnya lupa daridzikrullah.
Kuda-kuda perang Nabi Sulaiman benar-benar di sembelih
karena rasa takut beliau kepada Rabb-Nya. Karena ia merasa telah dilalaikan
dengan perkara dunia, padahal yang ia siapkan adalah kuda perang untuk jihad di
jal-Nya. Namun begitulah sosok nabi yang mulia ini, rasa takutnya kepada
Rabb-Nya ia tunjukkan dengan sikap yang begitu ksatria, ia relakan kuda-kuda
terbaiknya demi ampunan dari Rabbnya.
Oleh karena itulah
setelah Nabi Sulaiman alaihissalam membebaskan dirinya dari kuda-kuda itu, maka Allah
Swt. menggantinya dengan kendaraan yang jauh lebih baik daripada kuda-kuda itu.
Yaitu angin yang dapat membawanya pergi ke mana pun yang dia perintahkan, yang
perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan satu bulan; dan
perjalanannya di waktu petang hari sama dengan perjalanan satu bulan. Hal ini
jelas jauh lebih baik dari kuda.
Nabi sulaiman telah mengajarkan kepada kita bahwa
keridhaan Allah ada diatas segalanya, ia relakan semua kuda terbaiknya demi ketaatan
kepada Rabbnya. Juga hikmah yang sangat penting dari kisah ini yaitu
barangsiapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah gantikan ia
dengan yang lebih baik dari apa yang ditinggalkannya, sebagaimana sabda nabi
shalallahu’alaihi wasallam:
إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئاً لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ بَدَّلَكَ اللَّهُ
بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْهُ
“Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu
karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik.”
(HR. Ahmad)
Nantikan bagaimana Nabi Sulaiman dengan bala tentara
lainnya selain kuda-kuda terbaik nan tangguh serta angin yang membawanya
kemanapun ia mau, di artikel selanjutnya tentang kerajaan nabi sulaiman. Wallahu’alam.
@Abu Usaamah
Masya Allah dahsyat sekali suguhan Ilmunya. Semoga Allah Swt membalas segala usaha yang di lakukan dengan balasan syurga. Aamiin.
BalasHapusBaarakallahu fiikum.
BalasHapusTerima kasih sudah mampir di blog kami.