TAK SEINDAH GUNUNG SALAK KALA SENJA - Aljazary Qur'an I Berkhidmah Untuk Qur'an

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Rabu, 31 Juli 2019

TAK SEINDAH GUNUNG SALAK KALA SENJA



TAK SEINDAH GUNUNG SALAK KALA SENJA


Villa Mewah dengan background indahnya gunung salak


Kebersihan adalah salahsatu faktor penting dalam menunjang kehidupan yang sehat. Bahkan agama kita memiliki aturan/tatacara untuk bersuci dari mulai yang disebut hadats kecil sampai hadats besar. Dari mulai urusan yang sangat sepele seperti mencuci tangan sampai mandi janabah islam telah mengaturnya.


Maka akan sangat prihatin, jika kita dapati di tengah-tengah penduduk yang mayoritas muslim tapi sangat acuh dengan yang namanya kebersihan. Apalagi itu adalah kebersihan tempat tinggalnya/lingkungannya.

Saya hidup di daerah yang sangat asri sebenarnya. Pegunungan yang sangat indah dan banyak sekali tempat wisatanya yang sayang jika dilewatkan. Bahkan hampir setiap akhir pekan pasti jalanan dipenuhi kendaraan yang hendak bertamasya ria ke tempat wisata sekitar.

Pemandangan Sawah sekitar gunung salak


Tapi sayangnya, ikon gunung salak yang indah di kota sejuta angkot ini dan kota hujan ini, yaitu bogor, banyak di rusak oleh pemandangan sampah yang tercecer dimana-mana.

Hampir setiap hari saya pulang-pergi lewat jalan ini, yang jika kita lihat begitu asri dan nyaman sebenarnya. Apalagi jika cuaca cerah dan udara tidak terlalu panas, maka pemandangan indah gunung salak sangat memanjakan mata.

Gunung salak yang menawan.
jika sore hari cerah lebih indah lagi.
Tapi sekali lagi, jalan yang indah ini sangat banyak dikotori oleh sampah-sampah rumah tangga orang-orang yang entah kemana nalar dan akalnya.


Bagaimana mungkin mereka dengan “WATADOS”nya melempar sampah-sampah segala rupa itu di pinggir jalan raya???

Bogor adalah kota yang indah. Pemandangannya tak kalah menarik dengan kota lain. Kulinernya juga macam-macam. Tempat wisatanya jangan lagi ditanya kualitas keindahannya. Tapi sayangnya, orang-orang yang hidup di dalamnya seakan kurang peduli dengan lingkungannya.

Saya hidup hampir 5 tahun di sini, dan masalah ini seakan tak kunjung selesai.
Entah bagaimana pemerintah harus menertibkan kelakuan masyarakatnya.
Sebab, sekedar himbauan juga tidak mungkin akan buat jera.

Tumpukan sampah di pinggir jalan.
jika dilihat langsung maka kondisinya sangat memprihatinkan.


Bahkan karena saking geramnya, sebagian masyarakat yang sudah sadar akan kebersihan biasanya mereka akan pasang banner yang tulisannya macam-macam, mulai dari menyumpahi sampai yang paling kejam mendoakan keburukan untuk yang buang sampah sembarangan.

Fenomena macam ini saya yakin tidak hanya berlaku di daerah tempat saya tinggal saja. Bahkan mungkin menyeluruh di semua kota-kota di indonesia.

Jangan sampai didoain seperti ini karena nyampah sembarangan.
note: doain keburukan dilarang dalam agama kita!

Baliho yang ditempel masyarakat,
karena geram dengan orang yang suka nyampah sembarangan.


Apalagi dengan menjamurnya minimarket-minimarket di sekitar kita yang bahkan sampai ke plosok kampung-kampung, kebiasaan memakai plastik dan segala hal dibungkus plastik semakin membuat kita susah untuk mengontrol penumpukan sampah dimana-mana.

Ditambah kebiasaan orang kita yang tidak mau pusing untuk mengeluarkan pembayaran untuk kebersihan, jadinya lebih memilih buang sampah sembarangan asalkan gratis tanpa biaya.

Dan bukan hanya itu saja, setiap musim hujan tiba, sampah-sampah tersebut akan masuk semua ke tengah-tengah jalan raya, jika hujan deras turun, sudah dipastikan setelahnya pemandangan jalan raya tak ubahnya Tempat Pembuangan Sampah.


Ini juga mungkin masalah drainase air yang kurang diperhatikan pemerintah setempat, saya beberapa kali menyayangkan, kenapa jalan raya yang sering diperbaiki dengan memperbarui aspalnya itu lebih diutamakan dibandingkan memperbaiki dulu drainase air/selokan?

Aspal sering diperbarui, tapi selokan dibiarkan begitu saja, maka ketika musim hujan datang air otomatis akan menggenangi jalan, aspal yang baru diperbarui baru dipakai satu dua bulan sudah hancur lagi.

Jadi makin tidak enak jalanan dilihat kala musim hujan datang. Sampah dimana-mana, ditambah air menggenang di lubang-lubang jalan, jadi tak heran jika pengemudi yang tidak hafal jalan kadang masuk ke lubang jalan karena tertutup air.

Mudah-mudahan ada win win solution dari pemerintah setempat, juga kesadaran masyarakat makin bertambah, hingga keindahan gunung salak tak lagi dicemari oleh berbagai macam isu kebersihan dan lainnya. Aamiin.



ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
"Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan akibat perbuatan tangan (maksiat) manusia, supaya Allâh merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."  [Ar-Rûm/30:41]



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Halaman