TAK SEINDAH GUNUNG SALAK KALA SENJA
Villa Mewah dengan background indahnya gunung salak |
Kebersihan adalah salahsatu faktor penting dalam menunjang kehidupan yang sehat. Bahkan agama kita memiliki aturan/tatacara untuk bersuci dari mulai yang disebut hadats kecil sampai hadats besar. Dari mulai urusan yang sangat sepele seperti mencuci tangan sampai mandi janabah islam telah mengaturnya.
Maka akan sangat prihatin, jika kita dapati di tengah-tengah
penduduk yang mayoritas muslim tapi sangat acuh dengan yang namanya kebersihan.
Apalagi itu adalah kebersihan tempat tinggalnya/lingkungannya.
Saya hidup di daerah yang sangat asri sebenarnya. Pegunungan
yang sangat indah dan banyak sekali tempat wisatanya yang sayang jika
dilewatkan. Bahkan hampir setiap akhir pekan pasti jalanan dipenuhi kendaraan
yang hendak bertamasya ria ke tempat wisata sekitar.
Pemandangan Sawah sekitar gunung salak |
Tapi sayangnya, ikon gunung salak yang indah di kota sejuta
angkot ini dan kota hujan ini, yaitu bogor, banyak di rusak oleh pemandangan
sampah yang tercecer dimana-mana.
Hampir setiap hari saya pulang-pergi lewat jalan ini, yang
jika kita lihat begitu asri dan nyaman sebenarnya. Apalagi jika cuaca cerah dan
udara tidak terlalu panas, maka pemandangan indah gunung salak sangat
memanjakan mata.
Gunung salak yang menawan. jika sore hari cerah lebih indah lagi. |
Bagaimana mungkin mereka dengan “WATADOS”nya melempar
sampah-sampah segala rupa itu di pinggir jalan raya???
Bogor adalah kota yang indah. Pemandangannya tak kalah
menarik dengan kota lain. Kulinernya juga macam-macam. Tempat wisatanya jangan
lagi ditanya kualitas keindahannya. Tapi sayangnya, orang-orang yang hidup di
dalamnya seakan kurang peduli dengan lingkungannya.
Saya hidup hampir 5 tahun di sini, dan masalah ini seakan
tak kunjung selesai.
Entah bagaimana pemerintah harus menertibkan kelakuan
masyarakatnya.
Sebab, sekedar himbauan juga tidak mungkin akan buat jera.
Tumpukan sampah di pinggir jalan. jika dilihat langsung maka kondisinya sangat memprihatinkan. |
Bahkan karena saking geramnya, sebagian masyarakat yang
sudah sadar akan kebersihan biasanya mereka akan pasang banner yang tulisannya
macam-macam, mulai dari menyumpahi sampai yang paling kejam mendoakan keburukan
untuk yang buang sampah sembarangan.
Fenomena macam ini saya yakin tidak hanya berlaku di daerah
tempat saya tinggal saja. Bahkan mungkin menyeluruh di semua kota-kota di
indonesia.
Jangan sampai didoain seperti ini karena nyampah sembarangan. note: doain keburukan dilarang dalam agama kita! |
Baliho yang ditempel masyarakat, karena geram dengan orang yang suka nyampah sembarangan. |
Apalagi dengan menjamurnya minimarket-minimarket di sekitar
kita yang bahkan sampai ke plosok kampung-kampung, kebiasaan memakai plastik
dan segala hal dibungkus plastik semakin membuat kita susah untuk mengontrol
penumpukan sampah dimana-mana.
Ditambah kebiasaan orang kita yang tidak mau pusing untuk
mengeluarkan pembayaran untuk kebersihan, jadinya lebih memilih buang sampah
sembarangan asalkan gratis tanpa biaya.
Dan bukan hanya itu saja, setiap musim hujan tiba,
sampah-sampah tersebut akan masuk semua ke tengah-tengah jalan raya, jika hujan
deras turun, sudah dipastikan setelahnya pemandangan jalan raya tak ubahnya
Tempat Pembuangan Sampah.
Ini juga mungkin masalah drainase air yang kurang
diperhatikan pemerintah setempat, saya beberapa kali menyayangkan, kenapa jalan
raya yang sering diperbaiki dengan memperbarui aspalnya itu lebih diutamakan
dibandingkan memperbaiki dulu drainase air/selokan?
Aspal sering diperbarui, tapi selokan dibiarkan begitu saja,
maka ketika musim hujan datang air otomatis akan menggenangi jalan, aspal yang
baru diperbarui baru dipakai satu dua bulan sudah hancur lagi.
Jadi makin tidak enak jalanan dilihat kala musim hujan
datang. Sampah dimana-mana, ditambah air menggenang di lubang-lubang jalan,
jadi tak heran jika pengemudi yang tidak hafal jalan kadang masuk ke lubang
jalan karena tertutup air.
Mudah-mudahan ada win win solution dari pemerintah
setempat, juga kesadaran masyarakat makin bertambah, hingga keindahan gunung
salak tak lagi dicemari oleh berbagai macam isu kebersihan dan lainnya. Aamiin.
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
"Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan akibat perbuatan tangan (maksiat) manusia, supaya Allâh merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." [Ar-Rûm/30:41]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar