NAFIDATULILMI_Fenomena k-pop yang sangat digandrungi
dan dipuja-puji muda-mudi di negeri kita sudah menjadi hal yang dianggap biasa
bahkan wajar-wajar saja. Mulai dari sekedar nonton sequel dramanya, hobi
koleksi foto dan lagu-lagunya, model bajunya dan gaya berpakaiannya, model
rambutnya, sampai pada taraf fans berat yaitu semua kehidupannya dihiasi dengan
k-pop.
Hal semacam ini tentu sangat menghawatirkan jika terus-terusan dibiarkan, karena virus k-pop ini sudah masuk ke semua kehidupan muda-mudi tak terkecuali mereka yang hidup di lingkungan pesantren, para akhowat yang sudah belajar agama secara mendalam di pesantrenpun tak luput dari demam k-pop ini, walhasil setiap hari akan kita jumpai pembicaraan mereka tak lepas dari drama korea dan sejenisnya.
Jika kita lihat isi HP atau laptopnya bukan bukan berisi kajian ilmu islam justru dipenuhi dengan drama-drama korea. Akun media sosial mereka juga di penuhi dengan gambar-gambar artis korea, semua pembicaraan mereka di media sosial tentang korea, na’udzubillahi min dzalik.
Jika sudah seperti ini maka tak bisa lagi dibiarkan begitu saja, sebab setiap apa yang mereka saksikan di drama tersebut sangat mempengaruhi gaya berfikir dan hidup mereka, bahkan tak jarang di film semacam ini akan ada adegan yang sudah tentu sangat bertentangan dengan aqidah islam, seperti menyembah berhala, hubungan yang bukan mahram, mengumbar aurat dan yang lainnya.
Hal semacam ini tentu sangat menghawatirkan jika terus-terusan dibiarkan, karena virus k-pop ini sudah masuk ke semua kehidupan muda-mudi tak terkecuali mereka yang hidup di lingkungan pesantren, para akhowat yang sudah belajar agama secara mendalam di pesantrenpun tak luput dari demam k-pop ini, walhasil setiap hari akan kita jumpai pembicaraan mereka tak lepas dari drama korea dan sejenisnya.
Jika kita lihat isi HP atau laptopnya bukan bukan berisi kajian ilmu islam justru dipenuhi dengan drama-drama korea. Akun media sosial mereka juga di penuhi dengan gambar-gambar artis korea, semua pembicaraan mereka di media sosial tentang korea, na’udzubillahi min dzalik.
Jika sudah seperti ini maka tak bisa lagi dibiarkan begitu saja, sebab setiap apa yang mereka saksikan di drama tersebut sangat mempengaruhi gaya berfikir dan hidup mereka, bahkan tak jarang di film semacam ini akan ada adegan yang sudah tentu sangat bertentangan dengan aqidah islam, seperti menyembah berhala, hubungan yang bukan mahram, mengumbar aurat dan yang lainnya.
Inilah yang perlu difahami dan
direnungkan oleh muda-mudi kita. mereka beralasan hanya menonton saja sebagai
hiburan, tapi justru menjadi kecanduan untuk terus menonton sampai selesai
kisahnya, bahkan waktunya dihabiskan di depan HP dan laptop hanya demi sebuah
sinetron fiksi.
Perhatikanlah Akhowati fillah, bahwa mata yang digunakan untuk melihat hal-hal yang melalaikan bahkan diharamkan maka bisa terjerumus ke dalam zina pandangan, sebagaimana sabda Nabi shalallahu’alaihi wasallam:
Perhatikanlah Akhowati fillah, bahwa mata yang digunakan untuk melihat hal-hal yang melalaikan bahkan diharamkan maka bisa terjerumus ke dalam zina pandangan, sebagaimana sabda Nabi shalallahu’alaihi wasallam:
“Mata
itu berzina, hati juga berzina. Zina mata dengan melihat (yang diharamkan),
zina hati dengan membayangkan (pemicu syahwat yang terlarang). Sementara
kemaluan membenarkan atau mendustakan semua itu.” (HR. Ahmad)
Ketika menonton sebuah film korea dan sejenisnya, sudah dipastikan para pemainnya auratnya terbuka, bahkan memang sengaja
dipilihkan artis yang terlihat menarik tentunya, yang wanita terbuka bahkan
sengaja menampilkan keindahan tubuhnya, dan yang lelaki tentu dibuat semenarik
mungkin agar menarik banyak penonton, kisah yang diperankanpun tak jauh-jauh
dari kisah cinta yang penuh syahwat, cinta haram yang dibalut dengan fiksi
picisan.
Maka wahai akhowat sekalian, meninggalkan hal senmacam ini adalah keberuntungan yang sangat besar, karena berarti telah lari dari hal-hal yang tak berfaedah bahkan merusak prilaku dan aqidah kita, sedangkan ketika menontonnya bahkan sampai menjadi fans beratnya berarti telah jatuh dalam kesia-siaaan dan membiarkan aqidah kita dilemahkan karena secara tidak langsung kita telah rida dengan apa yang dilakukan mereka dengan ibadah-ibadah agama mereka di film tersebut.
Yang kalian dapatkan adalah banyaknya kejelekan, sedangkan mereka akan semakin gembira karena ternyata ummat islam telah mau dibodohi dengan sinetron mereka.
Maka wahai akhowat sekalian, meninggalkan hal senmacam ini adalah keberuntungan yang sangat besar, karena berarti telah lari dari hal-hal yang tak berfaedah bahkan merusak prilaku dan aqidah kita, sedangkan ketika menontonnya bahkan sampai menjadi fans beratnya berarti telah jatuh dalam kesia-siaaan dan membiarkan aqidah kita dilemahkan karena secara tidak langsung kita telah rida dengan apa yang dilakukan mereka dengan ibadah-ibadah agama mereka di film tersebut.
Yang kalian dapatkan adalah banyaknya kejelekan, sedangkan mereka akan semakin gembira karena ternyata ummat islam telah mau dibodohi dengan sinetron mereka.
dan, Kami tutup risalah ini dengan sebuah
syair tentang hebatnya pengaruh dari sebuah pandangan itu:
Seluruh
malapetaka sumbernya berasal dari pandangan * dan besarnya nyala api berasal
dari bunga api yang kecil.
Betapa
banyak pandangan yang jatuh menimpa hati yang memandang * sebagaimana jatuhnya
anak panah yang terlepaskan antara busur dan talinya.
Selama
seorang hamba masih memiliki mata yang bisa ia bolak balik * maka ia sedang
berada di atas bahaya di antara pandangan manusia.
Menyenangkan
mata apa yang menjadikan penderitaan jiwa * sungguh tidak ada kelapangan dan
keselamatan dengan kegembiraan yang mendatangkan penderitaan.
@babameiza
Tidak ada komentar:
Posting Komentar