PENTINGNYA MENDIDIK ANAK MENGENAL ALLAH - Aljazary Qur'an I Berkhidmah Untuk Qur'an

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Jumat, 23 Maret 2018

PENTINGNYA MENDIDIK ANAK MENGENAL ALLAH





Kewajiban orang tua selain memenuhi kebutuhan anak-anaknya adalah mengenalkan mereka kepada Allah Sang Penciptanya. Karena mengenalkan anak-anak sejak dini tentang Rabbnya akan sangat membantu mereka ketika beranjak dewasa nanti dalam memahami dan mengamalkan setiap amalan ibadah. Seorang anak yang dididik dengan tauhid yang lurus sedari kecilnya akan tumbuh besar dalam balutan ibadah dan akhlak yang mulia. Rasul shalallahu’alaihi wasallam adalah orang yang sangat perhatian terhadap hal ini, beliau mengajarkan anak-anak bagaimana mengenal Allah dengan kalimat dan perkataan yang ringan dan sangat mudah difahami oleh anak-anak, sebagaimana di hadits berikut ini:

عن ابن عباس رضي الله عنهما قال : اهدي إلى النبي صلى الله عليه و سلم بغلة أهداها له كسرى فركبها بحبل من شعر ثم أردفني خلفه ثم سار بي مليا ثم التفت فقال يا غلام قلت : لبيك يا رسول الله قال : احفظ الله يحفظك احفظ الله تجده أمامك تعرف إلى الله في الرخاء يعرفك في الشدة و إذا سألت فاسأل الله و إذا استعنت فاستعن بالله قد مضى القلم بما هو كائن فلو جهد الناس أن ينفعوك بما لم يقضه الله لك لم يقدروا عليه و لو جهد الناس أن يضروك بما لم يكتبه الله عليك لم يقدروا عليه فإن استطعت أن تعمل بالصبر مع اليقين فافعل فإن لم يستطع فاصبر فإن في الصبر على ما تكرهه خيرا كثيرا و اعلم أن مع الصبر النصر و اعلم أن مع الكرب الفرج و اعلم أن مع العسر اليسر - المستدرك - (3 / 623)

Dari Ibnu Abbas, semoga Allah meridhainya, Nabi-shallallahu ‘alaihi wasallam- diberi hadiah seekor keledai oleh Kisra, maka beliau mengendarainya dengan menggunakan tali kekang kendali yang terbuat dari sabut. Kemudian, beliau memboncengkan aku di belakangnya, kemudian beliau bertolak membawa diriku. (Di tengah jalan) aku memalingkan pandanganku. (melihat hal tesebut) maka beliau mengatakan kepadaku, wahai anak kecil ! aku pun menjawab, labbaik (aku penuhi panggilanmu) wahai Rasulullah, beliau bersabda, “Jagalah (batasan-batasan syariat) Allah, maka Allah akan menjagamu, jagalah (batasan-batasan syariat) Allah, maka kamu akan mendapati Allah di hadapanmu (selalu bersamamu dan menolongmu), jika kamu (ingin) meminta (sesuatu), maka mintalah (hanya) kepada Allah, dan jika kamu (ingin) memohon pertolongan, maka mohon pertolonganlah (hanya) kepada Allah, pena telah mencatat segala apa yang bakal terjadi, seandainya manusia mengerahkan segenap tenaga untuk memberikan manfaat kepadamu dengan sesuatu yang tidak Allah tentukan untukmu niscaya mereka tak akan mampu melakukannya. Begitu pula sekiranya manusia mengerahkan segenap tenaga untuk menimbulkan madharat kepadamu dengan sesuatu yang tidak Allah tentukan hal tersebut atasmu niscaya mereka tak akan mampu untuk melakukannya. Bila engkau dapat beramal dengan kesabaran disertai dengan penuh keyakinan maka lakukanlah. Namun, jika engkau tidak mampu melakukannya maka bersabarlah, karena sesungguhnya dalam kesabaran terhadap sesuatu yang tidak engkau sukai terdapat kebaikan yang banyak dan ketahuilah bahwa bersama kesabaran itu ada pertolongan. Ketahuilah pula bahwa bersamaan dengan kesusahan terdapat jalan keluar. Dan ketahuilah pula bahwa bersama dengan kekusahan itu ada kemudahan. (HR. Al-Hakim di dalam Mustadraknya, no. 6303)

Lihatlah bagaimana cara beliau mengajarkan anak-anak dengan bahasa yang mudah difahami dan penuh dengan hikmah, dan sudah selayaknya bagi setiap orang tua ataupun pendidik di sebuah lembaga untuk mengajarkan anak-anak mereka tentang Allah, seperti saat hendak makan misalnya, maka jangan lupa mengingatkan mereka untuk membaca doa dan juga setelahnya, Ketika hendak memakai baju, ketika hendak masuk atau keluar toilet dan lain sebagainya, dengan bahasa yang santun dan dengan ajakan yang lembut kepada anak-anak, jika hal semacam ini diulang setiap hari dihadapan mereka, maka suatu saat dengan sendirinya mereka akan semakin faham bahwa semua yang dilakukannya adalah karena Allah, dan akan mengerti bahwa setiap waktu dimanapun berada Allah selalu memperhatikannya, mereka akan semakin sadar bahwa Allahlah satu-satunya yang berkehendak atas segalanya.

Peran semacam ini adalah tugas masing-masing orang tua, tidak hanya seorang ibu, tapi juga seorang bapak. orang tua yang sadar akan pentingnya mengenalkan Allah kepada anaknya akan menyibukkan diri dengan terus menuntut ilmu dan memperbaiki setiap amal ibadah dan prilakunya. Karena ketika orang tua telah terbiasa dengan hal-hal yang baik, maka seorang anak akan melihat dan mengikutinya, sedangkan orang tua yang sudah terbiasa dengan hal-hal yang buruk dan tak pernah peduli dengan anaknya, maka tak bisa dipungkiri lagi bahwa anaknya akan mengikuti dan meniru apa yang dilakukan bapak ibunya.

Maka dari itu, mendidik dan mengenalkan anak-anak kita akan tauhid dan Rabbnya adalah perkara penting yang harus dikuasai oleh masing-masing orang tua, akan sangat sulit ketika orang tua menginginkan anaknya memahami dan mengenal Rabbnya tetapi mereka sendiri tak faham sama sekali ilmunya dan bagaimana mengajarkannya, maka hal yang paling awal yang harus dilakukan bagi setiap orang tua adalah membekali diri dengan ilmu dengan cara banyak membaca dan menghadiri majelis ilmu. Akan sangat rugi jika orang tua hanya mengandalkan sebuah lembaga pendidikan untuk mengenalkan anaknya tentang Tauhid, karena seorang anak sudah seharusnya terlebih dulu mendapatkan pengetahuan tentang Rabbnya dari orang tua mereka sebelum masuk ke dalam sebuah lembaga pendidikan.

Jadi peran orang tua memang sangat penting bagi anak-anaknya dalam rangka penanaman tauhid sejak dini, jika tauhid mereka sudah lurus dan murni sejak dini, maka akan sangat mudah bagi anak-anak ketika menjadi dewasa untuk patuh dan menjalankan syariat agama ini dengan penuh kesungguhan, karena mereka tahu bahwa yang mereka lakukan adalah bentuk ketaatan dan rasa syukur kepada Penciptanya.


@Baba meiza


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Halaman