Sebagai seorang muslim salah satu kewajiban kita adalah ber-amar ma'ruf nahi munkar, karena tidak mungkin dakwah ini akan berjalan dan menuai hasil jika lepas dari kedua hal tersebut, dan berikut beberapa hal yang menjelaskan betapa pentingnya ber-amar ma'ruf nahi munkar itu,:
1.
Ia adalah tugas utama
diutusnya para Rasul. Allah Ta’ala befirman:
وَلَقَدۡ بَعَثۡنَا فِي كُلِّ أُمَّةٖ رَّسُولًا أَنِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَٱجۡتَنِبُواْ ٱلطَّٰغُوتَۖ
“Dan sesungguhnya kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap
umat (Untuk menyerukan): “sembahlah Allah (saja), dan jauhilah taghut.”
(An-Nahl : 36)
2.
Ia adalah salah satu
sifat sayyidil mursalin, Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam, sebagaimana yang
telah dikatakan oleh ibnu katsir ketika membawakan ayat:
ٱلَّذِينَ
يَتَّبِعُونَ
ٱلرَّسُولَ
ٱلنَّبِيَّ
ٱلۡأُمِّيَّ
ٱلَّذِي
يَجِدُونَهُ
مَكۡتُوبًا
عِندَهُمۡ
فِي
ٱلتَّوۡرَىٰةِ
وَٱلۡإِنجِيلِ
يَأۡمُرُهُم
بِٱلۡمَعۡرُوفِ
وَيَنۡهَىٰهُمۡ
عَنِ
ٱلۡمُنكَر
“(Yaitu)
orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati
tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh
mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang
mungkar
.” (Al-A’raf: 157)
3.
Ia juga merupakan salah satu sifat orang-orang yang beriman. Allah berfirman:
وَٱلۡمُؤۡمِنُونَ وَٱلۡمُؤۡمِنَٰتُ بَعۡضُهُمۡ أَوۡلِيَآءُ بَعۡضٖۚ يَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤۡتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَيُطِيعُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓۚ أُوْلَٰٓئِكَ سَيَرۡحَمُهُمُ ٱللَّهُۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٞ
“Dan orang-orang
yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong
bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah
dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada
Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (At-Taubah: 71)
Imam Al-Qurtuby menafsirkan: “Maka Allah jadikan amar ma’ruf nahi mungkar
sebagai pembeda antara orang-orang yang beriman dan orang-orang yang munafik,
hal itu menunjukkan bahwa sifat yang paling khusus bagi seorang mu’min adalah
amar ma’ruf nahi mungkar dan puncaknya adalah mengajak kepda islam dan berjihad
demi menegakkannya”.
4.
Ia merupakan
karakteristik orang-orang yang shaleh. Allah Ta’ala berfirman:
لَيۡسُواْ سَوَآءٗۗ مِّنۡ أَهۡلِ ٱلۡكِتَٰبِ أُمَّةٞ قَآئِمَةٞ يَتۡلُونَ ءَايَٰتِ ٱللَّهِ ءَانَآءَ ٱلَّيۡلِ وَهُمۡ يَسۡجُدُونَ .يُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِ وَيَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَيُسَٰرِعُونَ فِي ٱلۡخَيۡرَٰتِۖ وَأُوْلَٰٓئِكَ مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ
“Mereka itu tidak sama; di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang
berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam
hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang). Mereka beriman kepada Allah dan
hari penghabisan, mereka menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang
munkar dan bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai kebajikan; mereka itu
termasuk orang-orang yang saleh.” (Ali-Imran: 113-114).
manqul min: Safiinatunnajah Al-Hisbah
www.hisbah.or.id
www.hisbah.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar