SEJARAH LGBT
Allah Ta’ala dengan kekuasaan-Nya telah menciptakan manusia
dengan dua jenis kelamin, dan dengan kebijaksanaan-Nya pula Ia tumbuhkan rasa
ketertarikan secara fitrah diantara dua jenis tersebut.
Sebagaimana Allah Ta’ala:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ
مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ
أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (QS Al
Hujurat: 13)
Dan fitrah yang suci ini pun terus berjalan dengan
semestinya dari zaman Nabi Adam ‘Alaihissalaam, hingga kemudian datanglah masa
Nabi Luth ‘Alaihissalam, yang mana kaumnya adalah kaum yang pertama kali
melenceng dari fitrah mereka sebagai manusia dalam hal orientasi seksual.
Sebagaimana kisah diatas diabadikan di dalam Al Qur’an:
إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً
مِنْ دُونِ النِّسَاءِ ۚ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ
" Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan
nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang
melampaui batas." (QS Al A'raf: 81)
Sungguh sebuah fakta sejarah peradaban manusia yang begitu
menyesakkan dada, membuat telinga panas, dan tak habis pikir bagaimana bisa
sesama jenis itu saling menyukai? Tak ayal Al Walid bin Abdil Malik sampai
mengatakan:
لولا أن الله عز وجل قص علينا قصة قوم لوط
في القرآن ما ظننت أن ذكرا يعلو ذكرا
"Jikalau seandainya Allah tidak menceritakan tentang
kaum Luth di dalam Al Qur'an, niscaya tidak akan terpikirkan olehku bagaimana
bisa seorang lelaki berhasrat kepada lelaki lainnya". (Al Bidayah Wan
Nihayah)
Karena begitu buruknya perbuatan ini, sampai-sampai ia
mengubah tabiat asli sang pelaku, dari yang fitrahnya menyukai lawan jenis,
kemudian hanya menyukai sejenis dan tidak lagi berhasrat dengan lawan jenis.
karena
mereka memutarbalikkan orientasi seksual, maka hukuman yang Allah pilihpun
adalah membalikkan negeri mereka, sebagaimana yang dikisahkan Allah Ta’ala dalam firman-Nya:
فَلَمَّا جَاءَ أَمْرُنَا جَعَلْنَا عَالِيَهَا
سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ مَنْضُودٍ
"Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri
kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka
dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi." (QS Hud: 82)
Begitulah akhir kisah para pelopor pertama LGBT, kaum perusak yang akhirnya
terlaknat dunia dan
akhirat.
Namun dengan hancurnya negeri mereka, bukan berarti kelainan
mereka juga hilang dan punah, Bahkan terus berlanjut dengan hanya bertukar
pemeran, seperti kisah yang masyhur yaitu kaum Gomorah, kaum pompei, tidak terkecuali juga pada zaman Nabi Muhammad
Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, hingga terus berlangsung sampai saat ini.
#tolakLGBT
#AYOnikah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar