Sesungguhnya menuntut ilmu adalah ibadah, bahkan menurut Al-Imam
Asy-Syafi’i:
طَلَبُ الْعِلْمِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةِ النَّافِلَةِ
Menuntut
ilmu lebih utama dibandingkan sholat Sunnah (Musnad asySyafi’i (1/249), Tafsir
alBaghowy (4/113), Faidhul Qodiir (4/355))
Belajar adalah
kewajiban bagi setiap muslim, sebab tanpanya seseorang akan terus terjerembab
dalam sumur kebodohan, dan kebodohan
bukanlah hal yang tidak bisa dihilangkan, karena dengan ketekunan dan kerja
keras kebodohan akan hilang digantikan dengan cahaya ilmu dan tingginya derajat
seseorang.
Alangkah besarnya
rahmat Allah kepada kita yang hidup di akhir zaman ini, semua hal sudah semakin
mudah dilakukan, tak terkecuali dalam hal belajar dan menuntut ilmu. Kita tak
harus hadir langsung di kelas dan tak wajib ikut pelajaran di kelas setiap
hari, bahkan kita bisa berguru dengan mereka yang ada di seberang negeri nan
jauh di sana. Semua ini adalah rahmat yang sangat besar dari Allah yang wajib
kita syukuri, coba kita lihat perjuangan seorang ulama dalam
mencari sebuah ilmu di zaman dahulu,
di mana dikisahkan karena semangatnya dalam menuntut ilmu Ibnu Thahir
Al-Maqdisy sampai kencing darah, beliau berkata : Aku dua kali
kencing darah dalam menuntut ilmu hadits, sekali di Baghdad dan sekali di
Mekkah. Aku berjalan bertelanjang kaki di panas terik matahari dan tidak
berkendaraan dalam menuntut ilmu hadits sambil memanggul kitab-kitab di punggungku sampai aku bermukim di suatu kota. Selama
mencari hadis, aku tidak pernah meminta-minta kepada seorang pun. Aku hidup
dari apa yang aku dapatkan, tanpa meminta-minta.
Lihatlah syabab (kaum muda), bagaimana semangat mereka
yang tak terkalahkan oleh keadaan sepahit apapun, meski lelah bahkan sampai
nyawa jadi taruhannya, semangat mereka dalam menuntut ilmu tak pernah surut
bahkan semakin membara. Semangat yang tinggi dalam menuntut ilmu adalah bias
dari keikhlasan mereka, ilmu yang didapatkan tak hanya sekedar hafalan dilisan
tapi telah terukir dalam hati dan perilaku mereka, karya mereka yang masih dipelajari di zaman
ini adalah sebagai bukti akan kesungguhan serta keikhlasan mereka dalam
menuntut ilmu dan menyebarkannya. Mereka telah wafat ratusan tahun lalu tapi
namanya selalu disebut-sebut dalam setiap majelis ilmu seakan mereka masih hidup
di tengah-tengah kita.
Dalam kisah lain disebutkan
lagi bahwa Abu Zur’ah Ar-Raaziy (seorang ahli
hadits/guru Imam Muslim) ketika menjelang ajal dijenguk oleh sahabat-sahabatnya
Ahlul Hadits, mereka mengisyaratkan hadits tentang talqin Laa Ilaaha Illallaah.
Hingga Abu Zur’ah berkata:
Abdul Humaid bin Ja’far meriwayatkan dari Sholih bin Abi
Uraib dari Katsir bin Murroh dari Muadz dari Nabi shollallaahu ‘alaihi
wasallam: Barangsiapa yang akhir ucapannya adalah Laa Ilaaha Illallaah maka ia
masuk surga.
Ma Sya Allah, Seorang Abu Zur’ah yang
selama hidupnya dihabiskan untuk menuntut ilmu hadits, maka ia wafat dalam
keadaan sebagaimana kebiasaannya saat hidup, dan ternyata Pada masa mudanya, Abu Zur’ah adalah
seorang penuntut ilmu hadits yang sangat jauh dari sifat malas. Imam
Ahmad bin Hambal (pelopor madzhab hanbali) adalah salahsatu guru dari abu zur’ah
juga pernah memberikan kesaksian bahwa Abu Zur’ah telah hafal enam ratus ribu
hadits di masa mudanya.
Lihatlah syabab, masa muda yang bukan
diisi dengan hura-hura dan cinta roman picisan akan menghasilkan generasi
semisal Abu Zur’ah ini, menyibukkan diri saat muda dengan kesungguhan dalam
menuntut ilmu adalah nikmat yang sangat besar di akhir zaman ini, bukan hanya
kebahagiaan di dunia saja yang akan didapat tapi juga di akhirat kelak,
sebagaimana sabda Nabi shalallahua’alaihi wasaallam...”Dari
Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi
Allâh dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya:
(1) Imam yang adi, (2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah
kepada Allâh....” (HR. Bukhari)
Maka yaa syabab, nikmat mana lagi yang
akan kita sia-siakan jika tidak dari sekarang untuk menyibukkan hari-hari kita
dengan hal-hal positif yang bermanfaat dan bukan lalai serta berfoya-foya??
@Baba meiza
Tidak ada komentar:
Posting Komentar