Sangat lumrah dan wajar jika seorang ikhwan dan akhowat itu
memiliki perasaan cinta, karena memang fitrahnya seperti itu.
Tapi yang menjadi masalah sekarang adalah, saat teknologi
semakin canggih dan semua orang tak bisa lepas dari hiruk-pikuk teknologi,
semua detik dan jam hidupnya tak bisa lepas dari genggaman teknologi, maka banyak
sekali batasan-batasan syariat yang harusnya dijaga dengan kehati-hatian
semakin rawan untuk dilanggar, tak terkecuali dan yang paling banyak terjadi
adalah hubungan ikhwan dan akhowat diluar ikatan syar’i yang semakin tersebar
disana-sini.
Hubungan yang seharusnya tidak dilakukan oleh dua orang yang
telah memahami ilmu agama bahkan tidak bisa disebut awam lagi karena hidupnya di lingkungan agamis, justru semakin sulit untuk dihindari karena sisi
negatif teknologi ditambah was-was syaitan dan nafsu dalam diri.
Maka tak heran, jika masih banyak ikhwan dan akhowat yang
lahir dan dibesarkan di lingkungan yang menjaga batasan-batasan hubungan lawan
jenis kini semakin rentan untuk jatuh dalam perangkap syaitan yang satu ini.
Semua hal ini biasanya dimulai dari sesuatu yang dianggap
sepele, karena penasaran dan coba-coba atau memang karena kurangnya pengawasan
dan kasih sayang dari orang-orang terdekatnya.
---------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------
Ikhwan dan akhowat yang memang sedang dalam masa pencarian
jati diri dan dalam masa “kegalauan” mencari tujuan hidup, biasanya akan sangat
mudah masuk kedalam perangkap syaitan ini.
Sebab hati manusia itu lemah jika sedetik saja jauh dari Rabbnya. Saat hati
manusia ini lalai sedikit saja, maka perangkap syaitan bisa saja
menjatuhkannnya kedalam kebinasaan, sebab syaitan setiap saat selalu berusaha
melalaikan dan menyesatkan manusia dari Rabbnya, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Ta'ala berikut ini:
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي
لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ﴿١٦﴾ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ
بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ ۖ
وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ
شَاكِرِينَ
"Iblis
menjawab, ‘Karena Engkau telah menghukumku tersesat, maka saya benar-benar akan
(menghalang-halangi) mereka dari jalan-Mu yang lurus, kemudian saya akan
mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri
mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur. [Al-A’râf/7:16-17]
Maka dari itu ikhwan dan akhowat yang memang paling faham
dengan diri pribadinya, sudah seharusnya lebih tau bagaimana harusnya menjaga
diri agar tidak terjatuh kedalam hubungan yang dilarang meskipun hanya lewat
chating media sosial. Sebab perkara ini sangat banyak disepelekan dan dianggap
hal biasa yang justru akan merusak semua batasan-batasan syariat yang telah
ditentukan-Nya.
Apalah jadinya jika seseorang yang telah faham agama ini
dengan sadar dan kemauannya sendiri masih terus menjalin hubungan dengan yang bukan
mahramnya lewat media sosial, meski hanya sekedar bercanda, ketawa ketiwi
dengan berbagi pesan emoticon di medsos?!
Sudah saatnya kita saling ingat-mengingatkan akan bahayanya
fitnah jika seorang laki-laki dan perempuan yang tak ada ikatan apa-apa terlalu
sering berbincang dan bertukar informasi meski hanya lewat sosial media.
Jika memang kita tidak bisa meninggalkan komunikasi antara
yang bukan mahram karena urusan pekerjaan, maka libatkanlah mahrammu (suami/istri)
jika sudah berkeluarga, tapi jika memang belum berkeluarga alangkah baiknya
untuk tidak pernah sama sekali chating pribadi hanya berdua kecuali disuatu
grup yang disana banyak orang yang ikut di dalamnya, karena mampu menjadikan
kita sadar dan tahu akan batasan-batasannya.
Jadi ikhwan dan akhowat sekalian, tulisan ini dibuat karena
berbagai alasan yang penulis temui, terutama masalah batasan-batasan komunikasi
antara ikhwan dan akhowat yang ternyata masih banyak yang menyepelekan akan
bahayanya jika dua orang yang bukan mahram itu terlalu sering chatingan meski
awalnya hanya urusan pekerjaan, karena sekali lagi bahwa hati kita itu lemah
sedangkan syaitan setiap saat mencoba menjerumuskan kita kedalam kemaksiatan.
Maka tahanlah tanganmu dan dirimu wahai ikhwan dan akhowat
yang masih single ataupun yang sudah berkeluarga, karena syaitan tak pandang
bulu, entah single atapun tidak ia akan terus menggoda dan merayu manusia.
Semoga tulisan ini mampu menjadi pengingat bagi kita
bersama, dan semoga Allah senantiasa membimbing dan menunjukkan hidayahNya
kepada kita. Aamiin.
@baba meiza
Tidak ada komentar:
Posting Komentar